Renungan Minggu EXAUDI
AJAKAN
MEMULIAKAN ALLAH SANG RAJA
(Mazmur 97
: 1 - 12)
Selamat
bersua kembali dalam minggu Exaudi saat ini, mengajak kita dalam rasa syukur
dan terima kasih untuk meyaksikan seruan pengenalan kita akan kedaulatan Allah
sambil memohonkan kasihNya untuk melindungi perjalanan kehidupan kita,
sebagaimana pemazmur saat ini kita juga memohonkan: Dengarlah seruanku, ya
Allah. Itulah yang akan kita rasakan dalam minggu ini, setiap orang yang
mengapiri Allah, menyertakan permohonannya, dalam kasihNya Ia mendengar doa
permohonanku.
Perasaan
sejuk dan tenang terhimati dalam bingkai perlindungannya, dan hati yang
bersyukur tidak akan jemu-jemu mengagungkan kasih dan peyertaanNya. Pemazmur
bersorak dalam nas ini, begitu girangnya mempersaksikan kuasa dan kebesaran Tuhan
bahkan dia katakan bumi bersorak, pulau-pulau bersukaria. Pengenakan akan
keberadaan Allah yang agung, yang seolah mulut manusia tidak sempurna
mengakungan pujian akan kebesaranNya memuncukan iman yang mempersonifikasikan,
kalau segenap alam dan semua bunyi-bunyian yang ada didalamnya ada lantunan
yang harmoni untuk pujian akan kebesaran Allah yang adalah sang Raja.
Didalam
pemerintahan kerajaan Allah, Kristus duduk di atas tahta sebagai Raja. bagi
umat yang percaya dan setia, Dia pembawa sukacita besar, tetapi bagi mereka
yang menyelewengkan kekuasaan, menidas rakyat, bahkan cenderung tidak mau
mengakui kewibawaan Tuhan sebagai Raja, kedatanNya merupakan suatu kengerian
dan mereka akan dipermalukan. Syair Issac Watts dalam kidung natal sungguh
menggambarkan hal itu: ”Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu..” “Hai dunia
elukanlah Rajamu penebus, ... Dialah Raja semesta, benar dan mulia” (Kj. 199).
Sebagai
pengikut Kristus, kita harus mengikut jalan yang ditempuh Yesus. Artinya,
mencotoh dan meneladani kehidupan Kristus dalam segala hal, sebagaimana yang
dikatakan Yohanes: “Barang siapa
mengatakan bahwa Ia ada di dalam Dia, ia wajib sama seperti kristus telah hidup
(1Yohanes 2:6.) Inilah yang disebut Kristen sejati, Kristen yang
menempatkan Tuhan sebagai Raja di dalam hidupnya. Ada banyak orang mengaku
sebagai kristen atau pengikut Kristus tetapi dalam kehidupannya sehari-hari
sama sekali tidak mencerminkan nilai kekristenan, masih kompromi dengan dosa,
hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Tuhan, dan “lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbutan-perbuatan
mereka jahat” (Yohanes 3:19). Hal ini menunjukan kalau kita belumlah
menjadi pengikut Kristus yang sejati. Jauh dari hakekat menghidupi Injil yang
sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar